News
Wujudkan Karakter Sekolah Sehat Terpadu, Pemkot Samarinda Gelar Rakerda UKS/M
Advertorial
Foto: Pemaparan materi oleh narasumber dalam rapat kerja daerah (Rakerda) UKS/M Samarinda di Gedung PPT MAN 2 Samarinda. (KPFM/Fajar)
968kpfm, Samarinda - Usaha Kesehatan Sekolah atau Madrasah (UKS/M) menjadi ujung tombak bagi Pemkot Samarinda dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah-sekolah. Namun untuk memaksimalkan program pengembangan UKS/M di Kota Tepian, Pemkot Samarinda perlu melakukan evaluasi guna melihat apakah program kerja yang dicanangkan telah efektif.
Salah satunya melalui Rapat Kerja Daerah (Rakerda) UKS/M Kota Samarinda 2024 yang berlangsung di Gedung Pusat Pembelajaran Terpadu (PPT) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Samarinda pada Senin (6/5). Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi, selaku Ketua Tim Pembina UKS/M Samarinda hadir langsung membuka jalannya Rakerda.
Ditemui di sela-sela kegiatan, Rusmadi menyampaikan bahwa kondisi UKS/M di Samarinda sudah banyak mengalami kemajuan jika dibandingkan tiga tahun terakhir. Di awal periode dirinya menjabat sebagai Wakil Wali Kota, Rusmadi melihat bahwa 80 persen UKS/M di Kota Tepian masih berada pada strata minimal.
"Kami bersyukur setelah tiga tahun bekerja, akhirnya banyak UKS/M di Samarinda yang sudah naik kelas, meski tidak sepenuhnya nol persen pada strata minimal. Namun ini sudah merupakan kemajuan dan saya yakin di tahun ini tidak ada lagi UKS dengan strata minimal di Samarinda," tegas Rusmadi, Senin (6/5).
Berbicara mengenai UKS/M, kata Rusmadi, maka tidak akan lepas dari perubahan perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak-anak di Samarinda. Ia sempat berpesan bahwa sekolah tidak hanya berperan dalam menyampaikan ilmu pengetahuan. Tetapi bagaimana caranya memberikan pemahaman bahwa ilmu kesehatan dan kebersihan itu penting bagi masa depan anak bangsa.
Bukan tanpa alasan orang nomor dua di Kota Tepian ini berkata demikian, sebab dia menilai sekolah merupakan tempat persemaian yang sangat efektif untuk menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat. Apabila mereka sudah terbiasa dengan pola itu, maka untuk mewujudkan Samarinda sebagai kota yang bersih dan sehat akan mudah digapai.
"Untuk mewujudkan itu, pendekatan yang dilakukan bukan lagi pendekatan lomba. Karena dalam banyak kasus, sekolah hanya fokus pada kegiatan lomba saja, sementara implementasi perilaku hidup bersih dan sehatnya tidak tertanam. Padahal itu harus menjadi pola hidup dan budaya kita. Jadi untuk mencapai target itu, kuncinya ada pada intensitas pembinaan dan kunjungan ke sekolah," paparnya.
Ditemui terpisah usai acara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, dr Ismid Kusasih, yang menjadi salah satu narasumber dalam Rakerda UKS/M Samarinda menyatakan bahwa UKS/M merupakan program wajib dari pihaknya. Hal itu berdasarkan pada 12 poin dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Dinkes Samarinda, di mana salah satunya adalah pelayanan kesehatan pada remaja.
Memang, ujar Ismid, kewenangan UKS/M berada pada ranah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Namun Ismid tetap menekankan kepada Trias UKS/M dalam menjalankan program UKS/M, yakni pendidikan kesehatan yang ada pada ranah Disdikbud, pelayanan kesehatan yang ada pada ranah Dinkes, serta pembinaan lingkungan sekolah sehat yang ada pada ranah Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
"Makanya dalam pengembangan UKS/M, sangat penting untuk melakukan kolaborasi antar stakeholder. Bahkan kalau bisa informasi tentang kesehatan itu dapat masuk ke dalam literasi pendidikan dan kurikulum pendidikan. Saat ini hal itu sudah berjalan baik, itu terbukti dengan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) kita yang tertinggi di Kaltim, dan peringkat tiga nasional. Salah satu indikatornya adalah pembinaan kesehatan di sekolah-sekolah," jelasnya.
Oleh sebab itu, Ismid menekankan bahwa dalam upaya penyelenggaraan kesehatan, yang terpenting adalah penggunaan pendekatan peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif). Tugas itu tidak bisa hanya dilakukan oleh orang kesehatan saja, melainkan harus dijalankan secara kolaborasi oleh semua stakeholder terkait.
Penulis: Fajar
Editor: Maul