News
Gelembung Individu: Jarak Aku Dan Kamu
Aksara
Foto: Ilustrasi. Dokumentasi: Istimewa.
968kpfm - Oleh: Inui Nurhikmah
Beberapa tahun yang lalu saya ngobrol lama dengan seorang bule Australia. Dia sedikit heran melihat keakraban orang Indonesia dalam berinteraksi. Katanya, orang Indonesia --dan Asia pada umumnya-- kalau hangout, suka nempel.
Saya perlu waktu mencerna kata-katanya. Lalu dia memberi contoh. Orang Indonesia suka duduk berdempetan dengan temannya di bangku yang sama. Kalau berjalan, tidak sungkan bergandengan atau memeluk bahu orang di sebelahnya. Bahkan sesama jenis, sangat biasa cipika-cipiki.
Saya balik tanya, apa orang barat tidak begitu? "Ya," jawabnya. Tetapi hanya pada pasangan: pacar atau suami-istri.
Oalah, ya sudahlah. Menurut saya hanya sebuah kebiasaan. Semua benar, asal berada di tempatnya.
Kini, saat Covid-19 menjadi pandemi, saya kembali teringat tentang kebiasaan ‘nempel’ orang Indonesia dalam berinteraksi. Walaupun sudah diwanti-wanti tentang jaga jarak dalam protokol kesehatan, kelihatannya memang susah dipatuhi.
Orang Indonesia memang sukanya ngumpul. Arisan beramai-ramai di rumah teman, minum kopi berombongan di kafe, hingga ghibah berjamaah di teras rumah sambil menunggu tukang sayur. Bahkan antre mengurus apa saja, senang dempet-dempetan.
Kata teman saya yang bule itu, ukuran individual bubble orang Indonesia lebih kecil dibandingkan orang barat. Orang Indonesia merasa tidak terganggu, walau teman, apalagi orang asing sekalipun berada dalam jarak sepuluh sentimeter di sebelahnya dalam waktu lama. Sedangkan orang barat sudah merasa risih dengan jarak setengah meter.
Memang tidak selalu yang menjaga jarak pasti selamat. Itu hanya salah satu upaya pencegahan penularan virus, karena masih ada beberapa faktor lainnya. Memakai masker, mencuci tangan; nah baru lengkap pesan ibu.
Harapan saya, seperti harapan semua orang lain, wabah ini cepat berlalu. Biar kita bisa bergerombol lagi, dempet-dempetan lagi, tanpa diomelin, apa lagi ditilang. Amiiinnn.
---------
Saat remaja, penulis rajin menulis cerita roman serta artikel, dan sempat dimuat di beberapa majalah dan koran. Setelah itu berhenti. Lalu kini mulai aktif lagi menulis. Di sela tugas sebagai Aparatur Sipil Negara di Dinas Perpustakaan Kota Samarinda, juga menjadi mentor pada grup menulis daring.
Pendengar KP dapat menyapa Inui Nurhikmah di:
Nomor hp/WA: 08125851465
Facebook: Inui Nurhikmah
Instagram: @inui.nurhikmah
Email: inui.nurhikmah@gmail.com