News
BKKBN Kaltim Luncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting Lewat Program "Genting"
Benua Etam
Foto: Penandatanganan kerja sama yang dilakukan BKKBN Kaltim. (KPFM/Fajar)
968kpfm, Samarinda - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim resmi meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Halaman Gedung Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) Olah Bebaya di Jalan Perjuangan 2, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kamis (5/12).
Tidak hanya Kaltim, program "Genting" juga diluncurkan di seluruh Indonesia yang diinisiasi oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), Wihaji. Program Genting sendiri bertujuan untuk mencegah stunting melalui gerakan kolektif yang melibatkan seluruh komponen bangsa.
Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Kaltim, Sunarto menuturkan, program percepatan penurunan stunting selalu menerapkan pendekatan pentahelix, dimana program ini melibatkan sektor swasta, pemerintah, media, akademisi, dan masyarakat.
"Dalam program Genting ini, kita melibatkan semua komponen, utamanya di sektor swasta, untuk mau menjadi orang tua asuh guna melakukan intervensi terhadap keluarga yang berisiko stunting. Targetnya program ini dapat mengintervensi satu juta anak se-Indonesia," ucap Sunarto, Kamis (5/12).
Sunarto menjelaskan, program "Genting" ini sendiri mencakup intervensi nutrisi dan non-nutrisi. Untuk nutrisi, dibutuhkan biaya sekitar Rp 15 ribu per anak per hari. Sementara itu, intervensi melalui aspek non-nutrisi jugaa dapat dilakukan meliputi perbaikan rumah tidak layak huni, akses MCK, air bersih, dan yang terbaru lewat edukasi masyarakat.
"Edukasi masyarakat ini menjadi inovasi penting dalam program Genting. Kami memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat dalam edukasi kepada keluarga berisiko stunting. Ini adalah hal baru yang sebelumnya belum pernah kita lakukan," tambahnya.
Sebelum peluncuran Genting, Mendukbangga meminta adanya komitmen nyata dari sektor swasta yang dibuktikan dengan akad kerja sama. Oleh sebab itu, pihaknya memberikan apresiasi kepada pihak swasta di Benua Etam yang telah menunjukkan komitmennya untuk menjadi orang tua asuh bagi keluarga berisiko stunting.
"Tadi kita sudah melaksanakan akad kerja sama dengan swasta juga. Harapannya mereka bisa membantu kami untuk menjadi orang tua asuh untuk keluarga berisiko stunting di Kaltim. Target kami di Kaltim bisa mengintervensi 9.515 keluarga berisiko stunting," beber Sunarto.
"Langkah selanjutnya, kami akan mencarikan orang tua asuh lagi baik dari pihak swasta atau perorangan, supaya target itu dapat terpenuhi. Soal data, kami sudah memilikinya by name by address," sambungnya.
Selain peluncuran program "Genting", Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga juga meluncurkan logo terbaru untuk membangkitkan semangat dan menunjukan kolaborasi yang baik dalam mengentaskan permasalahan stunting di Indonesia.
Penulis: Fajar
Editor: Maul