968kpfm, Samarinda - Sebagai awal dari rangkaian event pariwisata internasional bertajuk East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2024, seluruh partisipan melakukan kirab budaya mulai dari Jalan Bhayangkara, hingga Kantor Gubernur Kaltim pada Jumat (26/7).

Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menuturkan, sebelum Kirab Budaya, para peserta EBIFF 2024 telah diterima lewat jamuan makan malam bersama di Pendopo Odah Etam pada Kamis (25/7). Menurut Sri, ajang EBIFF bukan hanya mengenalkan potensi Kaltim saja, tetapi juga mengenalkan budaya Nusantara kepada dunia.

"Pastinya, momentum kegiatan ini bukan hanya mengangkat Kaltim untuk Nusantara. Tapi, juga berperan untuk dunia. Ada enam negara yang hadir dalam event ini, yaitu Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Mesir-Taiwan, Polandia dan Bulgaria," tutur Sri Wahyuni dalam konferensi persnya pada Jumat (26/7).

Sri melanjutkan, opening ceremony event EBIFF rencananya akan dilaksanakan pada Jumat (26/7) malam di Gelora Kadrie Oening Samarinda, dengan menampilkan budaya-budaya dari partisipan. Untuk Kaltim sendiri, kata Sri, pihaknya menampilkan tiga poros budaya yang besar di Benua Etam, mulai budaya Kesultanan, pesisir dan pedalaman.

"Kami bersyukur, sebab melalui Kirab Budaya maka tiga poros budaya Kaltim bisa ditampilkan dan dikenalkan kepada masyarakat dan juga dunia," tuturnya.

Sri meyakini event ini bakal memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di Benua Etam.

Bukan tanpa alasan Sri berkata demikian, lantaran kedatangan para peserta dan pengunjung di event ini akan berdampak positif bagi sub sektor ekonomi kreatif di Kaltim seperti transportasi, akomodasi, kuliner dan souvenir.

"Secara tidak langsung event ini akan mendongkrak perekonomian kita di sektor ekonomi kreatif.

Lebih lanjut, Sri berharap masyarakat dapat hadir menyaksikan penampilan EBIFF di Kaltim khususnya Samarinda sejak tanggal 26-30 Juli 2024 yang akan menampilkan seni dan budaya dari negara Eropa dan Asia. Kegiatan EBIFF sendiri akan digelar di dua tempat, yakni Gelora Kadrie Oening dan Eks Bandara Temindung Samarinda (Creative Hub Samarinda).

Penulis: Fajar
Editor: Maul