News
Narapidana Yang Diduga Kendalikan Peredaran Sabu-Sabu Di Samarinda Ditangkap Polisi
Kota Tepian
Foto: Keempat tersangka peredaran narkotika yang dikendalikan dari dalam Lapas Bontang. (Ist)
968kpfm, Samarinda - Satresnarkoba Polresta Samarinda menggagalkan upaya pengiriman narkotika jenis sabu-sabu dari Samarinda menuju kawasan Kutai Timur (Kutim). Pengungkapan bermula ketika petugas membekuk DM dan NI di Jalan KH Mas Mansyur Kelurahan Loa Bakung Kecamatan Sungai Kunjang, Minggu (1/12) sekitar pukul 13.30 WITA.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli melalui Kasatresnarkoba, Kompol Bambang Suhandoyo menyebut, dari tangan DM dan NI, petugas menemukan 11 bungkus sabu-sabu seberat 181,2 gram/brutto yang hendak dibawa ke lokasi pengantaran menggunakan mobil.
"Jadi dua pria yang awalnya kami amankan ini pernah mendekam di Lapas Bontang. Dari pengakuan mereka, keduanya dapat perintah dari dua WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) Lapas Bontang untuk mengambil sabu-sabu tersebut di Samarinda," ucap Bambang.
Berdasarkan pengakuan DM dan NI, Satresnarkoba Polresta Samarinda segera bergerak ke Lapas Bontang dan mengamankan AS dan ES selaku pengendali barang haram tersebut.
"Kami amankan mereka bersama satu unit ponsel. Keduanya mendapatkan sabu-sabu dari seorang wanita berinisial DW, yang mantan napi lapas Bontang. Saat ini keberadaan DW masih kami cari," imbuhnya.
Pengembangan terus dilakukan, dimana petugas turut mengamankan sisa narkoba yang disimpan DM dan NI sebelum berangkat ke Samarinda, di kawasan hutan Jalan Poros Sangata-Bengalon, yang diselipkan di pelepah pohon sawit.
"Disana kami amankan empat poket sabu dalam kemasan tisu wajah, setelah dibuka, dterdapat dompet motif berisi empat poket sabu seberat 16,78 gram bruto serta satu buah timbangan digital," bebernya.
Bambang mengungkapkan bahwa keempat tersangka ini merupakan jaringan lapas di Bontang, dimana mereka merupakan mantan dan napi di lapas tersebut. Tidak sekali, tetapi dua kali sudah jaringan ini mengambil sabu-sabu ke Samarinda untuk diedarkan di Kutim.
"Kami masih terus melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan ini hingga ke akarnya," tutup Bambang.
Penulis: Fajar
Editor: Maul