968kpfm, Samarinda - Putera Sampoerna Foundation menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda dalam program Ekosistem Pendidik Profesional (EPP).

Program yang berjalan sejak 2022 tersebut, telah melatih 30 guru di Samarinda, mulai jenjang PAUD, SD, hingga SMP. Program ini rencananya dicanangkan hingga 2024 mendatang.

Kemudian, para guru itu menjadi fasilitator kota yang bertugas menyampaikan materi pelatihan kepada guru lainnya di Kota Tepian.

Project Principal EPP Samarinda, Daenuri Suhendar menerangkan, 30 guru yang menjadi fasilitator kota berperan sebagai roda perubahan dalam penyelenggaraan pelatihan di Samarinda, sesuai dengan kebutuhan guru sekitar.

"Para guru peserta EPP diberikan pelatihan mengenai Kurikulum Merdeka dengan metode-metode pembelajaran yang menyenangkan di kelas serta pelatihan lainnya yang menunjang peningkatan profesionalisme para guru," kata Daenuri, Selasa, 23 Mei 2023.

Bertajuk Educator Sharing Networks, pelatihan dimaksud Daenuri berlangsung di SMPN 1 Samarinda, Jalan H Anang Hasyim, pada 23-25 Mei 2023.

Pada kegiatan tersebut, terdapat 450 peserta. Peserta dikelompokkan ke dalam enam kelas sesuai dengan jenjang mengajar yang diampu serta didampingi oleh fasilitator kota.

"Kegiatan merupakan bentuk perhatian pada pemerataan akses pendidikan di Samarinda, melalui inisiatif School Development Outreach berkolaborasi bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)," terangnya.

Menurut Kepala Disdikbud Samarinda, Asli Nuryadin, model pendidikan pada program EPP masih relevan dengan guru di Kota Tepian.

Ia mengatakan, selama 10 bulan berjalan, program EPP mulai memberikan dampak pada lingkup pendidikan di Samarinda.

"EPP tidak hanya bertujuan meningkatkan kompetensi guru, tetapi juga memberikan pendampingan yang berjenjang dan berkesinambungan, seperti diseminasi guru yang saya saksikan hari ini."

"Mencari orang hebat tidak bisa sekaligus, sehingga 30 fasilitator dari program EPP menjadi aset penting di sektor pendidikan Samarinda," tutup Asli.

Foto: Suasana dalam pelatihan yang digelar Putera Sampoerna Foundation. (KPFM/Maul)

Penulis: Maul