968kpfm, Samarinda - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kaltim melaporkan bahwa penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) pada tahun 2024 sudah mencapai Rp16 miliar. Nominal tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Ketua Baznas Kaltim, Ahmad Nabhan, menjelaskan, peran Baznas bukan hanya sebagai organisasi masyarakat, melainkan lembaga pemerintah non-struktural yang bertugas mengelola dana ZIS dan dana sosial keagamaan, termasuk CSR.

"Kami mendistribusikan dana ini sesuai syariat Islam serta mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi kemiskinan di Kaltim," tutur Ahmad Nabhan dalam acara Kaltim Berzakat.

Ahmad Nabhan menjelaskan bahwa pengumpulan dana zakat ini didukung oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di berbagai instansi, termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan perangkat daerah (PD) di lingkungan Pemprov Kaltim. Salah satu kontributor terbesar saat ini adalah Bankaltimtara yang rutin menyetorkan Rp 260 juta setiap bulannya.

Selain itu, beberapa instansi lain turut berkontribusi dalam pengumpulan zakat. Dinas Kehutanan Kaltim, misalnya, mengumpulkan Rp 116 juta per bulan. Sementara UPZ Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda menyumbang Rp 26 juta setiap bulan. UPZ Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim juga berperan dengan menghimpun Rp 24 juta setiap bulan.

Namun, Ahmad Nabhan mengakui bahwa sebagian besar perangkat daerah lainnya masih menyetorkan zakat dalam jumlah yang relatif kecil, yakni berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 6 juta per bulan.

"Secara total, dana ZIS yang berhasil dikumpulkan setiap bulan mencapai sekitar Rp 450 juta. Kami berharap ada dukungan dari Gubernur untuk optimalisasi zakat, agar manfaatnya bisa lebih luas, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi," tandasnya.

Lebih lanjut, Nabhan berharap melalui acara Kaltim Berzakat 2025, kesadaran masyarakat dalam menunaikan zakat semakin meningkat sehingga dana yang terhimpun bisa lebih besar dan bermanfaat bagi umat.

Penulis: Fajar
Editor: Maul