News
BKKBN Kaltim Gandeng Media Sukseskan Program Quick Win Kemendukbangga RI
Benua Etam
Foto: Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Kaltim, dr Nurizky Permanajati, saat menyampaikan paparan kepada partisipan dalam kegiatan media gathering. (KPFM/Fajar)
968kpfm, Samarinda - Dalam upaya memperkuat sinergi dengan insan pers, Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalrim menggelar Media Gathering di Resto Hungry Bank, Jalan Bukit Alaya, Samarinda, Kamis (8/5).
Mengangkat tajuk “Peran Media dalam Menyukseskan Quick Win Kemendukbangga/BKKBN”,
Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk memperkenalkan program prioritas pembangunan keluarga sekaligus memperluas penyebaran informasi kepada masyarakat.
Kegiatan media gathering ini dirangkai dengan diskusi panel yang mengundang narasumber Wakil Ketua Komisi Informasi (KI) Kaltim, M Khaidir, serta Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) dan Kehumasan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Irene Yuriantini.
Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, dr. Nurizky Permanajati menjelaskan bahwa BKKBN kini telah bertransformasi menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) sesuai amanat Perpres No. 180 dan 181 Tahun 2024.
Perubahan nomenklatur ini diharapkan memperkuat koordinasi dan kinerja lembaga dalam menjalankan misi pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga.
“Transformasi ini adalah momentum penting untuk mempercepat pelayanan publik yang lebih efektif dan merata, terutama di wilayah seperti Kalimantan Timur yang mengalami peningkatan jumlah penduduk,” sebut dr. Nurizky, Kamis (8/5).
Dalam paparannya, Nurizky juga menyoroti capaian indikator kinerja utama (IKU) BKKBN Kaltim tahun 2024 yang cukup menggembirakan. Angka kelahiran total (TFR) mencapai 2,17, sementara angka penggunaan kontrasepsi modern (mCPR) sebesar 57,10 persen, dan angka kelahiran remaja (ASFR) turun ke angka 18,2. Meski begitu, tantangan di daerah tertinggal dan perbatasan tetap harus diatasi.
Lima program Quick Win Menteri Kemendukbangga/BKKBN, Dr. Wihaji, turut diperkenalkan, antara lain GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak), GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), SIDAYA (Lansia Berdaya), dan platform digital AI-SuperApps. Program-program ini dirancang untuk menjawab isu strategis seperti stunting, pernikahan dini, peran ayah, hingga kualitas hidup lansia.
“GENTING menjadi program unggulan untuk menurunkan stunting dengan pendekatan gotong royong dan intervensi sejak masa pranikah. Di Kaltim, kami menargetkan 7.490 keluarga berisiko stunting sebagai sasaran utama,” jelasnya.
Sementara itu, program TAMASYA berfokus pada penguatan pengasuhan anak melalui lembaga pengasuhan terstandar. Adapun GATI dihadirkan untuk mendorong keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak.
“Peran ayah dalam keluarga sering terabaikan. Melalui GATI, kami ingin membangun kesadaran tentang pentingnya kehadiran ayah,” tambah dr. Nurizky.
Melalui kegiatan ini, Nurizky berharap agar media dapat menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, serta berperan aktif dalam menyosialisasikan program-program Kemendukbangga/BKKBN demi mewujudkan keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.
Penulis: Fajar
Editor: Maul