News
Inflasi Kaltim Terjun Bebas Di Awal 2025, Diskon Listrik Jadi Pemicu
Ekonomi
Foto: Inflasi Kaltim Terjun Bebas di Awal 2025, Diskon Listrik Jadi Pemicu. (Ist)
968kpfm, Samarinda - Kalimantan Timur mencatatkan deflasi sebesar 1 persen pada Januari 2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 0,31 persen secara bulanan. Penurunan harga terutama dipicu oleh kebijakan diskon 50 persen tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga dengan daya hingga 2.200 VA.
Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Januari 2025 berada di level 0,21 persen secara tahunan, melanjutkan tren penurunan dari akhir 2024 yang mencatat inflasi 1,47 persen.
"Penurunan ini didorong oleh turunnya harga pada kelompok perumahan, listrik, bahan bakar rumah tangga, dan transportasi. Secara spesifik, tarif listrik memberikan andil deflasi sebesar 1,62 persen secara tahunan dan 1,60 persen secara bulanan," tulis Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, dalam rilis resminya.
Budi melanjutkan, kelompok makanan, minuman, tembakau, serta penyediaan makanan dan minuman menjadi faktor yang menahan laju deflasi. Di awal Januari 2025, harga beberapa komoditas pangan sempat naik. Namun, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim bergerak cepat melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk menjaga stabilitas harga.
Sejumlah langkah dilakukan, seperti mekanisasi pertanian, bantuan pupuk, hingga peningkatan sarana dan prasarana bagi petani.
Pemprov Kaltim juga menggelar pasar murah dalam rangka HUT Kaltim 2025 di Samarinda untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.
TPID Kaltim menegaskan akan terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam menjalankan strategi pengendalian inflasi. Fokus utama ke depan adalah menjaga keterjangkauan harga, memperkuat konektivitas antarwilayah, serta mendorong investasi sektor swasta agar ekonomi Kaltim tetap tumbuh stabil.
Penulis: Maul