News
Produktivitas Padi Kaltim Melejit 7,2 Ton Per Hektare Berkat Digital Farming Di Kukar
Ekonomi
Foto: Suasana panen raya di lahan demplot padi Bukit Biru, Tenggarong, yang jadi tonggak modernisasi pertanian Kaltim. (Ist)
968kpfm, Kutai Kartanegara – Uji coba demonstration plot (demplot) padi dan aplikasi digital farming di Kelurahan Bukit Biru, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), pada Jumat, 12 September 2025, menandai babak baru modernisasi pertanian di Kaltim. Hasil panen perdana menunjukkan lonjakan produktivitas padi yang signifikan berkat penerapan teknologi berkelanjutan.
Direktur Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Samarinda, Hamka menjelaskan, sebelum intervensi teknologi, hasil panen rata-rata hanya 3,6 ton gabah per hektare. Melalui bio-invigorasi benih, sistem low external input sustainable agriculture (LEISA), serta penggunaan drone sprayer agriculture, produktivitas meningkat hingga 6,27 ton per hektare, bahkan mencapai 7,23 ton di lokasi tertentu.
“Hasilnya sangat menggembirakan. Produktivitas naik hampir dua kali lipat,” kata Hamka.
Program ini merupakan kolaborasi Bank Indonesia (BI) Kaltim, Politani Samarinda, dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bukit Biru.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto menyebut capaian itu ikut menopang stabilitas harga pangan. Pada Agustus 2025, inflasi Kaltim tercatat 1,79 persen (yoy), masih dalam kisaran target nasional.
“Pertanian menjadi komponen penting dalam menjaga harga beras sebagai komoditas strategis,” ujar Budi.
Menurut data BPS, produksi padi Kaltim pada 2024 baru 3,9 ton per hektare, di bawah rata-rata nasional 5,29 ton. Karena itu, efisiensi melalui teknologi menjadi kunci.
Dengan drone sprayer, misalnya, penyemprotan yang biasanya memakan waktu 6–8 jam per hektare bisa dipangkas hanya 10–15 menit, serta menekan biaya produksi hingga 25 persen.
Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, mendorong agar model Bukit Biru direplikasi ke wilayah lain.
“Kita tidak boleh berhenti di sini. Kukar harus menjadi tulang punggung pangan, apalagi dengan hadirnya IKN,” ujarnya.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menambahkan bahwa program ini sejalan dengan roadmap swasembada pangan 2026 yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut lahan baku sawah Kaltim kini meningkat menjadi 33 ribu hektare, dengan 13.500 hektare di antaranya berada di Kukar.
“Ini capaian luar biasa. Sinergi pemerintah, TNI, akademisi, dan petani harus terus diperkuat,” kata Seno.
BI Kaltim juga menyalurkan bantuan alsintan, termasuk enam unit drone sprayer, 26 hand tractor, dan fasilitas smart farming lain. Meski skala bantuan terbatas, BI berharap model ini bisa direplikasi daerah lain di Kaltim.
Penulis: Maul