News
Yang Lama Dirobohkan, Pemkot Samarinda Gelontorkan Rp 8 Miliar Bangun Jembatan Gang Nibung
Kota Tepian
Foto: Jembatan Gang Nibung dirobohkan, demi pengerjaan normalisasi Sungai Karang Mumus. (KPFM/Fajar)
968kpfm, Samarinda - Setelah puluhan tahun berdiri, Jembatan Gang Nibung yang menghubungkan Gang Nibung dan Jalan Dr Soetomo akhirnya dibongkar pada Rabu (18/5).
Jembatan yang awalnya terbuat dari kayu, hingga ruas jalannya dilapisi oleh beton ini dianggap sudah tidak layak dan menghambat proses pengerjaan normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM).
Tidak adanya jarak antara jembatan dan air sungai membuat mobilisasi alat berat ekskavator menjadi sangat sulit. Inilah alasan yang dipakai Pemkot Samarinda untuk membongkar jembatan yang punya cerita panjang bagi warga yang bermukim di kawasan Gang Nibung.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, yang turun langsung melihat proses pembongkaran mengungkapkan, sebenarnya Pemkot Samarinda ingin menunda proses pembongkaran jembatan.
Namun karena menghalangi pengerjaan di sisi sungai, maka percepatan pembongkaran pun harus dilakukan.
"Ada memang yang meminta untuk ditunda. Tapi kan kalau untuk jalan masih ada akses, kalau jembatan dipertahankan maka pekerjaan akan macet. Sementara pengerjaan ini lebih mendesak untuk kepentingan orang banyak dalam hal penanganan banjir di Samarinda," ucap Andi Harun, Rabu (18/5).
Meski telah dibongkar, warga Gang Nibung tidak perlu khawatir lantaran Pemkot Samarinda telah menyiapkan jembatan baru yang lebih bagus dan layak untuk digunakan.
Lokasi jembatan baru ini akan terletak di sisi dalam Gang Nibung, di mana dana untuk membangun jembatan baru telah dianggarkan dan proses lelang sudah selesai.
"Sudah ada pemenangnya. Biayanya kurang lebih Rp 8 miliar. Sebentar lagi proses pengerjaan akan dilakukan dan akan selesai pada tahun ini," ungkapnya.
Sejauh ini, kata Andi Harun, tidak ada penolakan dari warga dalam hal pembongkaran Jembatan Gang Nibung. Selanjutnya proses pembongkaran akan dilakukan di berbagai bangunan warga yang telah dibebaskan. Karena sesuai permintaan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, mereka berencana melakukan pelebaran sungai sepanjang 40 meter.
"Tapi itu nanti, rencananya tahun depan baru terlaksana," pungkasnya.