News
KONI Kaltim Bakal Gelar Rakor Dan Rakerprov 2025, Bahas Regulasi Atlet Dan Persiapan Porprov
Olahraga
Foto: Sekretaris Umum KONI Kaltim, Akhmad Albert. (Dok)
968kpfm, Samarinda – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim tengah bersiap menggelar agenda penting pada awal 2025. Rangkaian acara akan diawali dengan Rapat Koordinasi (Rakor) pada 16 Februari di Kantor KONI Kaltim, Jalan Kesuma Bangsa, Samarinda.
Kemudian agenda akan dilanjutkan dengan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) pada 17 Februari di Hotel Mercure Samarinda. Hal itu dikemukakan Ketua Panitia Rakor, Akhmad Albert dalam konferensi pers pada Rabu (12/2).
Albert,mengungkapkan, rakor ini akan membahas berbagai agenda strategis yang akan diputuskan dalam rakerprov. Salah satu topik utama adalah pencegahan penyalahgunaan dana hibah di lingkungan KONI Kaltim.
"Kami mengundang pihak Tipikor Polda Kaltim untuk memberikan pengarahan kepada seluruh perwakilan KONI kabupaten/kota terkait tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel," ucap Albert, Rabu (12/2).
Selain itu, rakor juga akan membahas regulasi Porprov ke-8 Tahun 2026 di Paser, termasuk kebijakan mutasi atlet, yang telah ditetapkan dalam rakerprov 2024 lalu. Menurut Albert, penting untuk memastikan aturan ini dipahami oleh seluruh KONI kabupaten/kota agar tidak terjadi perdebatan di kemudian hari.
"Kami ingin memperjelas aturan agar setiap atlet di daerah tetap berada dalam jalur yang telah ditentukan. Ini penting untuk memastikan tidak ada pelanggaran dan agar aturan ini bisa dijabarkan dengan baik kepada cabang olahraga di tingkat kabupaten/kota," ujar Albert dalam konferensi pers, Rabu (12/2/2025).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Kaltim saat ini mengalami krisis atlet, di mana hanya 20 persen atlet dari PON 2024 Aceh-Sumut yang masih bisa dibina, sementara 80 persen lainnya sudah tidak aktif.
Oleh sebab itu, dalam tiga tahun ke depan, KONI Kaltim dan KONI kabupaten/kota harus fokus membina atlet potensial agar siap menghadapi PON 2028 Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Dalam menghadapi kondisi ini, KONI Kaltim mulai memperketat kebijakan dengan melarang mutasi atlet dari luar daerah dan lebih memprioritaskan pembinaan atlet asli Kaltim. Hal ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan prestasi daerah serta menghindari kendala administratif yang kerap terjadi saat perekrutan atlet dari luar.
"Sering kali atlet dari luar Kaltim bergabung untuk Porprov, tapi saat PON mereka tidak bisa dipakai. Karena itu, mulai sekarang kita sepakat bahwa seluruh cabang olahraga harus mengandalkan atlet lokal agar prestasi bisa terukur dengan jelas," tegas pria yang menjabat sebagai Sekretaris Umum KONI Kaltim ini.
Meski mengalami tantangan, ia tetap optimistis bahwa atlet Kaltim mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Sebagai contoh, ia menyoroti tim voli pantai Kaltim yang meskipun tidak meraih emas di PON Aceh-Sumut, tetap menunjukkan performa baik hingga dua atletnya dipanggil ke Pelatnas untuk SEA Games.
"Kita bangga karena meski tanpa atlet luar, mereka tetap mampu bersaing dan bahkan terpilih untuk Pelatnas. Ini membuktikan bahwa atlet Kaltim punya potensi besar untuk berkembang," tandasnya.
Dengan serangkaian kebijakan baru dan strategi pembinaan yang lebih fokus, KONI Kaltim berharap dapat mencetak lebih banyak atlet berkualitas yang siap mengharumkan nama daerah di ajang olahraga nasional dan internasional.
Penulis: Fajar
Editor: Maul