News
Festival Budaya Internasional EBIFF 2025, Kaltim Jadi Sorotan Dunia
Advertorial
Foto: Konferensi pers usai kirab budaya EBIFF 2025 di Kantor Gubernur Kaltim. (Ist)
968kpfm, Samarinda – Panggung budaya dunia kembali digelar di jantung ibu kota provinsi Kaltim. Kota Samarinda menjadi saksi dimulainya East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025, sebuah perhelatan budaya internasional yang mengusung semangat persahabatan lintas negara lewat kekayaan seni dan tradisi.
Suasana kota pagi itu berubah menjadi lautan warna-warni. Kirab Budaya membuka rangkaian EBIFF dengan arak-arakan spektakuler yang mengambil rute dari Taman Samarendah menuju Kantor Gubernur Kaltim. Ribuan pasang mata masyarakat tumpah ruah ke jalan, terpukau menyaksikan ragam budaya lokal dan mancanegara berpadu dalam satu langkah.
Tampil dalam parade adalah delegasi dari India, Korea Selatan, Rusia, Polandia, dan Rumania, masing-masing mengenakan kostum tradisional yang memikat dan mempersembahkan tarian khas negeri asal. Tak kalah semarak, kelompok seni dari berbagai penjuru Indonesia, mulai dari Banjar dan Kutai, hingga Batak dan Nusa Tenggara Timur, ikut menyuarakan keberagaman nusantara.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, yang hadir langsung menyaksikan parade, menyebut festival ini sebagai momentum strategis dalam mengangkat posisi Kalimantan Timur sebagai simpul budaya internasional.
“EBIFF bukan sekadar acara budaya. Ini adalah bentuk diplomasi kebudayaan yang mempertemukan dunia lewat tradisi dan seni. Kaltim menjadi titik temu,” tutur Seno, Jumat (25/7).
Lebih jauh, ia mengapresiasi kolaborasi berbagai pihak, termasuk dukungan dari CIOFF Indonesia yang turut memfasilitasi kehadiran delegasi internasional. Seno menegaskan, keterlibatan lima negara dalam EBIFF merupakan bukti bahwa Kaltim kini semakin diperhitungkan dalam peta kebudayaan dunia.
“Banyak dari mereka yang sebelumnya belum tahu tentang Kaltim. Tapi hari ini, mereka hadir, menyatu, dan bahkan membawa cerita ini pulang ke negaranya,” tambahnya.
Dengan semangat Bhineka Tunggal Ika, EBIFF diharapkan terus berkembang menjadi festival budaya unggulan Indonesia yang mampu menjangkau lebih banyak negara dan memperluas jejaring global Kalimantan Timur.
“Kami optimistis tahun depan akan lebih banyak delegasi hadir. Dan EBIFF akan tumbuh menjadi etalase keberagaman budaya yang memperkuat jati diri bangsa,” tutup Seno.
Penulis: Fajar
Editor: Maul