Pendengar KP, Meskipun sudah resmi beroperasi, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh pemerintah, agar Bandara APT Pranoto Samarinda bisa dikatakan sebagai bandara yang layak untuk melayani penerbangan domestik, maupun penerbangan internasional.

Patut diketahui bahwa, ada beberapa catatan yang harus segera dituntaskan oleh Pemprov Kaltim, agar Bandara APT Pranoto bisa beroperasi secara optimal. Salah satu permasalahan lama yang belum bisa dituntaskan sampai sekarang adalah, akses utama menuju Bandara APT Pranoto yang sering terendam banjir saat hujan dengan intensitas sedang maupun tinggi, mengguyur Kota Samarinda.

Saat ini, Jalan D.I Panjaitan masih menjadi akses utama bagi masyarakat Samarinda, yang ingin pergi ke Bandara APT Pranoto. Jalan ini dikenal dengan daerah rawan banjir karena, setiap terjadi hujan, jalan tersebut selalu tergenang banjir yang cukup dalam, sehingga menghambat orang-orang yang ingin bepergian menuju Bandara APT Pranoto.

Mengingat Bandara APT Pranoto mulai melayani rute Domestik sejak tanggal 20 November 2018, maka Pemprov Kaltim harus segera membuka jalur alternatif, agar masyarakat Samarinda yang ingin bepergian ke Bandara APT Pranoto, tidak terhambat akibat banjir yang menggenangi Jalan D.I Panjaitan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemprov Kaltim telah berupaya untuk mengurangi dampak negatif dari banjir di Jalan D.I Panjaitan. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Provinsi Kaltim, Isran Noor, saat menyambut penerbangan perdana dari maskapai Garuda Indonesia.

Isran mengatakan, Pemprov Kaltim sedang mengupayakan pembangunan jalur alternatif di Jalan Batu Besaung, Namun status jalan tersebut masih belum ada. Selain membangun jalur alternatif, Pemprov Kaltim juga akan melebarkan ruas jalan, mulai Jalan D.I Panjaitan, hingga jalan poros Samarinda - Bontang.

"Semoga pemerintah pusat bisa membantu pembangunan jalur alternatif, serta pelebaran ruas jalan Bandara APT Pranoto menggunakan APBN," Tutup Isran.

Dokumentasi : KPFM Samarinda
Penulis : Fajar