968kpfm, Samarinda - Entah apa yang ada dibenak pemuda 24 tahun asal Samarinda Seberang berinisial AM. Dia harus berurusan dengan pihak berwajib usai merudapaksa kekasihnya yang masih berusia 12 tahun di kediaman pamannya yang sedang kosong di kawasan Palaran.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli, melalui Kapolsek Palaran, Kompol Zarma Putra menerangkan, pelaku dan korban berkenalan pada Juli lalu melalui sosial media. Keduanya ternyata saling suka dan menjalin asmara, namun terhalang oleh jarak yang mana korban merupakan warga kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Setelah lama menjalin hubungan jarak jauh, tepat pada Sabtu (17/8) korban meminta pelaku menjemputnya untuk berjalan-jalan ke Samarinda. AM pun berkendara dengan sepeda motornya untuk menjemput korban yang tinggal jauh dari kediamannya.

"Setibanya di Samarinda, pelaku membawa korban ke kediaman pamannya yang berlokasi di Kecamatan Palaran," sebut Zarma, Senin (19/8).

Saat itu, kata Zarma, AM menyuruh korban untuk tidur di ruang tamu setelah melalui perjalanan yang cukup jauh. Korban yang sedang asyik berbaring tiba-tiba didekap oleh pelaku. Kemudian pelaku memaksa melepas pakaian korban agar dia dapat memuaskan nafsunya.

"Pelaku langsung memaksa korban melakukan tindakan tak senonoh layaknya pasangan suami istri," sebutnya.

Setelah perbuatannya itu, pelaku langsung mengantarkan korban ke kawasan Samarinda Seberang. Disitulah korban berupaya menghubungi keluarganya untuk menjemput dan menceritakan kejadian yang menimpanya. Mengetahui hal itu, pihak keluarga langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Samarinda Seberang untuk mengamankan pelaku.

"Karena kejadian pemerkosaan ini terjadi di wilayah hukum kami, maka kasus ini diambil alih oleh Polsek Palaran. Pelaku langsung kami jemput untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," tegasnya.

Gara-gara ulahnya itu, AM akan dijerat dengan Pasal 81 Juncto Pasal 82 UU RI Nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi undang-undang dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Penulis: Fajar
Editor: Maul