968kpfm, Samarinda - Wali Kota Samarinda, Andi Harun memastikan pemerintah kota mengedepankan persoalan di sektor perlindungan perempuan dan anak.

Hal ini disampaikan orang nomor satu di Samarinda itu kepada wartawan saat momen HUT ke-354 Samarinda, beberapa waktu lalu.

Merujuk pada data yang dikeluarkan per satu Desember 2021 lalu oleh Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak atau DKP3A Kaltim, bahwa Samarinda menduduki posisi pertama dengan kasus terbanyak, yakni 173 kasus.

Guna menekan kasus ini berkembang, Pemkot Samarinda telah mendirikan fasilitas rumah perlindungan bagi anak perempuan.

Andi Harun menyebutkan, hal itu menandakan pemkot sangat berkonsentrasi dan peduli terhadap advokasi dan mencari solusi di bidang perempuan dan anak.

"Kita salah satu kota yang memiliki unit perlindungan perempuan dan anak. Kita juga punya rumah perlindungan bagi anak dan perempuan. Ini menandakan kita sangat perhatian pada advokasi bidang anak dan perempuan. Di sisi lain, sebagai sebuah kota yang terus tumbuh setiap saat, kita selalu melakukan edukasi dan mencari solusi," sebut Andi Harun.

Andi Harun menyebutkan, dirinya bersama Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi, bertekad untuk terus berkomitmen pada hal perlindungan anak dan perempuan agar pada tahun-tahun berikutnya. Sehingga angka kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan bisa ditekan dan lebih minim.

Foto: Wali Kota Samarinda, Andi Harun. (dokumentasi)

Penulis: Maul