Lifestyle
Kenyang Tidak Harus Makan Nasi, Pemprov Kaltim Kenalkan Pangan Alternatif Pada Milenial
Healthy Choice
968kpfm, Samarinda - Pemerintah provinsi melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim mensosialisasikan alternatif pangan dan kuliner pengganti nasi.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Konsumsi dan Keamanan Pangan DPTPH Kaltim, Diah Adiaty Yahya, jenis pangan seperti singkong, ubi dan jagung menghasilkan energi yang sama layaknya nasi.
Diah menyebutkan, pihaknya ingin merubah pola pikir masyarakat yang masih bergantung pada nasi. Menurutnya, masih banyak komoditas pangan di Kaltim yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA), dapat dikonsumsi.
"Ada istilah kalau belum makan nasi maka belum kenyang. Sebenarnya kenyang itu tidak harus makan nasi. Masih banyak makanan pengganti seperti singkong, ubi dan jagung. Energi yang dihasilkan sama dengan makan nasi," kata Diah, Rabu (11/1).
Dalam rangkaian HUT ke-66 Provinsi Kaltim yang dihelat di Halaman Stadion Gelora Kadrie Oening, Rabu (11/1), DPTPH Kaltim melaksanakan sosialisasi mengenai beragam hasil olahan produk pertanian.
Sasaran sosialisasi ini adalah siswa-siswi sekolah menengah atas (SMA).
"Kami juga mengkampanyekan pengurangan konsumsi tepung terigu, contohnya mie instan. Terigu adalah produk impor. Kaitannya nanti juga akan mengarah ke inflasi. Makanya kami coba mengganti terigu dari gandum itu dengan tepung dari produk lokal seperti singkong dan jagung," sambungnya.
Berkaca dari permasalahan tersebut, maka DPTPH Kaltim pun melakukan sosialisasi kepada anak-anak muda di Kaltim mengenai tata cara mengolah produk pertanian lokal. Bukan tanpa alasan mereka memilih generasi Milenial.
Menurut Diah, lebih mudah untuk merubah pola pikir anak muda dibandingkan dengan orang tua karena mereka lebih terbuka dengan sesuatu yang baru.
Beragam produk olahan seperti sop singkong, susu ubi dan jus jagung, serta kudapan kekinian semisal getuk goreng dikemas dengan cara kekinian agar menarik minat kaum Milenial.
"Jadi mereka tidak hanya mengenal singkong goreng, singkong rebus atau jagung serut saja. Masih banyak produk olahan lainnya yang bisa dihasilkan dari bahan dasar singkong, ubi dan jagung, serta dapat dibuat lebih kekinian," jelas Diah.
Tidak hanya mengenalkan bagaimana mengolah produk pertanian seperti singkong, jagung dan ubi, DPTPH Kaltim juga memberikan secara cuma-cuma hasil olahan produk tersebut untuk dicicipi sehingga masyarakat dapat merasakan bagaimana rasa dan kandungan gizi yang ada dalam produk olahan itu.
Foto: Sosialisasi B2SA garapan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim dalam rangkaian HUT Provinsi Kaltim di Halaman Stadion Gelora Kadrie Oening. (KPFM/Fajar)